_Bunayya Masa Depan_

Jumat, 22 November 2013

Mengenang Perjalanan SD IT BUNAYYA


Terpuruknya moral bangsa yang ditandai dengan maraknya narkoba, kenakalan remaja, pornografi dan berbagai macam kemaksiatan merupakan keprihatinan dan kemunduran bangsa. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah kurangnya pendidikan agama, baik secara kualitas maupun kuantitas dilembaga-lembaga pendidikan.
Berdirinya lembaga pendidikan yang memadukan iman dan teknologi dalam pengajarannya, selanjutnya disebut Sekolah Islam Terpadu (SIT) merupakan wujud kepedulian anak bangsa dalam upaya pembinaan moralitas bangsa. Keberadaannya sangat di harapkan dapat mengantarkan dan membentuk generasi masa depan yang tangguh dalam segi moral, ilmu dan teknologi.
SIT menekankan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan agama dengan pendidikan umum menjadi satu jalinan kurikulum, selain itu juga menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif, dan multimedia. Disamping itu juga memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif orang tua,guru dan masyarakat.
Disinilah dibutuhkan wujud nyata semua pihak dalam mensukseskan tujuan pendidikan nasional.
Dahulu SD Islam Terpadu Bunayya bernama SD Islam Terpadu Al Hikmah yang beralamat di Jl.Jatingaleh III, Kecamatan Candisari Semarang, yang didirikan oleh yayasan Baitul Hikmah. Kondisi sekolah memang tidak memenuhi persyaratan yang layak dan utama, sehingga sulit untuk mendapatkan perijinan dari pemerintah kota. Waktu terus berlalu, sekolah tetap mennjalankan aktifitas belajar mengajar, dari perjalanan ini banyak pihak terutama antara yayasan dengan sekolah saling bertentangan visi. SD IT Al Hikmah akan dibubarkan, namun pihak sekolah mempertahankan hal ini, berjuang agar sekolah ini tetap berdiri sesuai dengan cita-cita awal. Pihak sekolah mencari dukungan banyak pihak untuk mendirikan yayasan baru. Sejak lepas dari yayasan Baitul Hikmah, SD IT Al Hikmah diganti dengan nama SD Islam Terpadu Bunayya dan berdirilah Yayasan Wakaf Bunayya. Namun, cerita tidak berakhir begithu saja, setelah lepas dari yayasan tersebut, sekolah masih memikirkan dimana akan melanjutkan pembelajaran ini. Alhamdulillah, masih ada beberapa siswa yang masih bertahan ikut dengan perjalanan Bunayya ini dari 3 angkatan.